Kamis, 01 Maret 2012

INSTRUMEN-INSTRUMEN SUPERVISI PNDIDIKAN

1.Alat-Alat Supervisi Pendidikan dan Manfaatnya
Agar kegiatan supervisi pendidikan berjalan dengan lancar, seorang supervisor dapat menggunakan berbagai alat bantu. Alat-alat bantu itu dipergunakan dengan maksud untuk memungkinkan pertumbuhan kecakapan dan perkembangan penguasaan pengetahuan oleh guru/orang yang disupervisi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu pendidikan khususnya.
Alat-alat supervisi pendidikan itu antara lain :
Perpustakaan profesional dan perpustakaan sekolah.
Dari perpustakaan baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan khusus mengenai profesi guru (pendidikan dan pengetahuan), setiap guru dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan keterampilannya masing-masing. Supervisor harus mendorong agar di lingkungan lembaga pendidikan/sekolah diselenggarakan perpustakaan. Buku-buku dan koleksi lain (pita tape, piringan hitam, surat kabar dan lain-lain), harus up to date dalam arti mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat. Di samping itu bahan-bahan lama pun harus dipertahankan dan dipelihara dengan baik, karena sewaktu-waktu akan sangat berguna. Dengan kata lain perpustakaan harus terus dikembangkan tidak saja dengan menghimpun buku-buku akan tetapi juga koleksi lain seperti : koran, pita tape recorder, majalah-majalah, brosur, bulletin, film, slide, piring hitam dan lain-lain khususnya yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan.
Supervisor harus berusaha memberikan motivasi kepada guru-guru agar selalu berminat untuk membaca diperpustakaan guna perkembangan keterampilan dan pengetahuannya.
Buku kurikulum/rencana pelajaran dan buku pegangan guru.
Setiap guru yang bertugas pada sebuah lembaga pendidikan harus mengetahui program yang akan dilaksanakan, baik secara keseluruhan (garis-garis besarnya) maupun secara mendetail tentang program yang berkenaan dengan bidangnya. Program suatu lembaga pendidikan pada umumnya telah tersusun di dalam buku yang disebut Kurikulum/Rencana Pelajaran atau Guide Book atau Syliabus yang berisi jenis kegiatan yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah. Berdasarkan kurikulum seorang guru harus dilengkapi juga dengan sejumlah buku pegangan di bidangnya (sesuai tuntunan kurikulum) agar dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.
Bulletin pendidikan dan bulletin sekolah.
Bulletin pendidikan termasuk brosur-brosur dan majalah-majalah tentang pendidikan merupakan salah satu sarana tertulis yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru. Bulletin itu mungkin bersifat lokal (terbatas di lingkungan lembaga tertentu), regional, nasional ataupun internasional.
Bulletin lokal berupa brosur atau majalah sekolah pada umumnya dipergunakan untuk menyampaikan informasi tentang keadaan sekolah. Di samping itu bulletin sekolah dapat juga dipergunakan untuk menyalurkan kemampuan murid dan guru dalam membahas suatu persoalan, menyusun suatu karangan dan lain-lain agar di antara yang satu dengan yang lainnya terdapat komunikasi yang sehat. Dengan jalan itu diharapkan timbul saling pengertian dan hubungan kerja yang efektif dan positif. Dalam bentuk sederhana bulletin sekolah dapat berupa majalah dinding, yang karena kesulitan penerbitan dalam jumlah besar, hanya dibuat beberapa eksemplar saja untuk ditempel pada beberapa papan pengumuman.
Dalam bentuk yang lebih sempurna bulletin atau majalah pendidikan dapat diterbitkan oleh suatu badan yang berusaha menghimpun berbagai tulisan tentang perkembangan pendidikan/ilmu pengetahuan. Seorang supervisor harus berusaha agar guru yang disupervisinya selalu mendapat kesempatan membaca majalah seperti itu guna pertumbuhan dan perkembangan keterampilan dan pengetahuannya. Di samping majalah atau bentuk-bentuk lain yang secara langsung mengenai bidang pendidikan, tak kurang pentingnya usaha memberi kesempatan kepada guru-guru agar mempunyai kesempatan membaca berbagai masalah kemasyarakatan melalui surat kabar. Bilamana sarana tertulis itu sulit didapatkan, seorang supervisor harus berusaha mendorong agar guru-guru membiasakan diri mengikuti program-program siaran melalui radio/televisi terutama dalam mata acara yang berkenaan dengan bidang pendidikan. Dengan jalan itu diharapkan guru-guru akan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat, khususnya di bidang pendidikan sehingga selalu dapat melakukan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Penasehat ahli dan resource person.
Pada sebuah sekolah atau kantor pendidikan perlu ada seorang atau sejumlah orang yang tergabung dalam suatu cabang ilmu sebagai suatu staf ahli yang selalu siap memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi sekolah atau guru. Seorang supervisor dapat meminta bantuannya bilamana dipandang perlu, minsalnya diminta memberikan ceramah, up grading, memberi nasehat/saran-saran penyelesaian masalah dan lain-lain.
Bilamana staf ahli atau penasehat ahli itu tidak tersedia, supervisor dapat meminta bantuan dari siapa pun di luar lembaga pendidikan (recourse person) yang dipandang mampu atau ahli, untuk membantu meningkatkan keterampilan dan pengetahuan guru. Misalnya mengundang seseorang dari Perusahaan Listrik Negara untuk memberikan ceramah tentang listrik, dari Kepolisian untuk berceramah tentang keamanan lalu lintas dan sebagainya.
Demikian pentingnya kedudukan guru sebagai orang yang dipercayakan membimbing dan mengarahkan pertumbuhan pribadi anak-anak, sewajarnya bilamana pertumbuhan dan perkembangan guru itu sendiri agar dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, mendapat perhatian sepenuhnya. Untuk itu program supervisi pendidikan dalam rangkaian kepemimpinan dan administrasi pendidikan menduduki tempat yang sangat penting. Dalam batas-batas tertentu bilamana belum tersedia supervisor yang khusus, maka seorang Pemimpin/Administrator dapat menjalankan fungsi sebagai supervisor. Akan tetapi harus disadari dalam perkembangan kepemimpinan pendidikan di Indonesia kedua bidang tersebut lambat laun harus dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain, walaupun dalam realisasinya tetap dituntut koordinasi dan kerjasama yang sebaik-baiknya. Dengan kata lain perlu disediakan petugas khusus sebagai supervisor untuk membantu pimpinan/administrator dalam membina para petugas pendidikan agar selalu bekerja sesuai dengan tuntunan perkembangan dan kemajuan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.Contoh-Contoh Instrumen Supervisi Pendidikan
Contoh-contoh instumen (lembaran) yang berhubungan dengan pengetahuan teknik dan alat supervisi pendidikan :
Kunjungan/observasi kelas (S.1).
Data sikaf profesional guru (S.2).
Laporan data sikap profesional guru dari kepala sekolah kepada penilik TK/SD (S.3).
Petunjuk penggunaan lembaran S.1 (kunjungan/observasi kelas).
Tujuannya ialah untuk mencatat data kemajuan tentang proses belajar mengajar.
Fungsinya untuk memperbaiki situasi belajar mengajar.
Cara mengatasi lembaran S.1
Setelah kepala sekolah atau penilik TK/SD mengadakan observasi, proses kegiatan anak dan guru dalam belajar mengajar, maka kolom-kolom A, B, C, D, dan E diisi dengan tanda cek (V), sesuai dengan kenyataan hasil yang diobservasi.
Kriteria (ukuran) yang digunakan ialah dengan nilai persentase yang diklasifikasikan atas dasar tingkat sebagai berikut :
A = 81% - 100% ………………………… baik sekali
B = 61% - 80% ………………………… baik
C = 41% - 60% ………………………… cukup
D = 21% - 40% ………………………… kurang
E = 1% - 20% ………………………… sangat kurang.
Cara mengelolah
Setiap tanda grup A, B, C, D, dan E dialihkan dalam angka persentase. Setelah itu dinyatakan dalam huruf, sesuai dengan kriteria tersebut di atas, lihat lembaran S.1. Misalnya, hasil observasi pada guru X ada :
B = 70
B = 70
A = 90
Jumlah : 230, rata-rata = 230/3 = 76
76% pada tingkat klasifikasi : B = baik.
Nilai rata-rata hasil observasi pada guru X, yang nomor 1, yaitu B = 70 didapat dari rata-rata 6 item (perhatikan 1.1 - 1.6) yang dijumlahkan dan dibagi 6 penjelasan sebagai berikut :
= B = 70
= A = 90
= C = 50
= B = 70
= B = 80
= B = 70
Jumlah = 430, rata-rata = 430/6 = 71,66%
71,66% pada tingkat klasifikasi = B = baik.
Demikian juga cara mencari rata-rata dari observasi guru X untuk nomor 2 dan 3. Kemudian, untuk mencari rata-rata keseluruhan dari lembar S.1 adalah menjumlahkan nilai rata-rata dari nomor 1, 2, dan 3. Kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi 3.
Secara minimum lembaran ini ialah mencatat data kemajuan guru.
Petunjuk penggunaan lembaran S.2 ini ialah mencatat data tentang sikap profesional guru-guru.
Tujuan lembaran S.2 (data sikap profesional guru-guru).
Sikap profesional hanya dilihat dari moral kerja guru, yaitu reaksi mental emosional guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya. Dari reaksi mental inilah dapat dilihat secara nyata profesional guru.
Lembaran S.2 berfungsi sebagai sumber data untuk melihat sikap profesional guru, yang dapat dilihat dari :
Partisipasi guru dalam melaksanakan tugasnya.
Keaktifan guru dalam peningkatan tugas mengajar.
Hubungan kerja sama guru dengan seluruh staf sekolah.
Cara mengisi lembaran S.2.
Kriteria yang digunakan seperti yang ada pada lembar S.1.
Pada tiap-tiap item (pertanyaan) diberi tanda cek (V).
Untuk mengisi analisis dan kesimpulan seperti pada lembaran S.1, nomor 1, 2, dan 3.
Petunjuk penggunaan S.3.
(Laporan data sikap, profesional guru oleh kepala sekolah, kepala penilik TK/SD dan kepala kantor Depdikbud Kecamatan).
Tujuan formulir ini ialah memberi gambaran tentang sikap profesional seluruh guru pada suatu sekolah atau suatu wilayah pembinaan. Cara mengisinya mengumpulkan hasil penilaian dari lembar S.2.
Perhatikan contoh berikut ini :
Lembaran S.1
Lembaran Supervisi Kelas
Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Nama Sekolah : ………………………………………………………………
Alamat Sekolah : ………………………………………………………………
Kecamatan : ………………………………………………………………
Kab/Kotamadya : ………………………………………………………………
Propinsi : ………………………………………………………………
Tanggal Supervisi : ………………………………………………………………
Nama Guru : ………………………………………………………………
Mengajar di Tingkat : ………………………………………………………………











No. Aspek yang dinilai A B C D E
1.








2.





3. Perencanaan Kegiatan :
Penyusunan rencana pelaksanaan Unit.
Perumusan tujuan Instruksional.
Pengaturan waktu kegiatan.
Pembuatan persiapan.
Kelengkapan pelaksanaan Observasi/Evaluasi.

Proses Belajar Mengajar :
2.1.Hubungan guru dan anak.
2.2.Penggunaan metode yang tepat.
2.3.Perhatian terhadap anak.
2.4.Penampilan guru.
2.5.Keterbatasan kelas.

Ketatalaksanaan Kelas :
Kerapihan.
Kontinuitas.
Keteraturan.

Mengetahui yang bersangkutan ……………….. 19 ………
Kepala Sekolah,


( ……………… ) ( ……………… )
NIP.
Lembaran S.2
Observasi Sikap Profesional
Nama Sekolah : ………………………………………………………………
Alamat Sekolah : ………………………………………………………………
Kab/Kotamadya : ………………………………………………………………
Propinsi : ………………………………………………………………
Tanggal Opservasi : ………………………………………………………………
Nama Guru : ………………………………………………………………
Mengajar di Tingkat : ………………………………………………………………

No. Jenis Kegiatan yang Diobservasi A B C D E
1.








2.










3.


Kehadiran/Partisipasi Guru :
Datang tepat pada waktunya.
Ikut serta dalam pembinaan pendidikan.
Ikut serta dalam rapat-rapat.
Ikut serta dalam penataran, lokakarya, dll.
Tidak hadir dengan memberitahukan.

Kemampuan atau Profesi Mengajar :
2.1.Menyiapkan rencana pelaksanaan unit.
2.2.Menyiapkan alat-alat untuk kegiatan terpimpin, setengah terpimpin dan kegiatan kelas.
2.3.Pelaksanaan dalam membantu kepala sekolah menyelesaikan berbagai masalah.
2.4.Membuat alat peraga.

Hubungan Kerja Sama :
3.1.Partisipasi dalam membantu kepala sekolah menyelesaikan berbagai masalah.
3.2.Partisipasi dalam membantu rekannya dalam memecahkan kesulitan mengajar.
3.3.Ikut memberikan informasi kepada orang tua murid dalam kesulitan belajar.
3.4.Ikut dalam menciptakan hubungan kerja yang baik dengan karyawan lainnya.


Mengetahui yang bersangkutan ……………….. 19 ………
Kepala Sekolah,


( ……………… ) ( ……………… )
NIP.
Lembaran S.3
Lembaran Data Sikap Profesional Guru
Nama Sekolah : ………………………………………………………………
Alamat Sekolah : ………………………………………………………………
Kecamatan : ………………………………………………………………
Kab/Kotamadya : ………………………………………………………………
Propinsi : ………………………………………………………………
Kepala Sekolah : ………………………………………………………………

No. Nama
Guru Gol Guru Kehadiran Guru Tugas Mengajar Hub. Kerja Sama Rata-rata Keterangan


Catatan : Kolom diisi dengan huruf ……………….. 19 ………
A, B, C, D, dan E, sebagai, hasil Kepala Sekolah,
analisis dan kesimpulan.

( ……………… )
NIP.

2 komentar:

  1. Strange "water hack" burns 2lbs overnight

    More than 160 000 men and women are using a easy and SECRET "liquid hack" to drop 2lbs every night as they sleep.

    It's proven and it works on anybody.

    This is how you can do it yourself:

    1) Go grab a clear glass and fill it up half glass

    2) And then follow this proven HACK

    and be 2lbs thinner the next day!

    BalasHapus